Tuesday, April 6, 2010

Koneksi Klien – Server ( WINDOWS 2000 SERVER )

Menghubungkan klien dengan server dalam sebuah jaringan merupakan salah satu tugas pokok seorang administrator jaringan. Sebuah jaringan dianggap berfungsi apabila klien/workstation dapat terkoneksi dengan server, sehingga dapat mengkases berbagai sumber daya jaringan. Tidak peduli apapun yang telah anda pelajari tentang jaringan dan teorinya, anda akan dianggap tidak mampu apabila ternyata klien dan server dalam jaringan tidak bisa terkoneksi. Koneksi adalah segalanya, karena tanpa koneksi sebuah workstation dan server tidak berarti apa-apa. Mengingat pentingnya hal ini maka anda harus menguasai teknik menghubungkan klien yang terdiri dari berbagai sistem operasi dengan server Windows 2000. Setelah anda menginstall Windows 2000 Server dan membuat user maupun group, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi workstation dalam jaringan sehingga mereka dapat saling berkomunikasi dan terhubung. Ini adalah misi utama anda selaku administrator sistem. Mengkoneksikan klien ke server sering lebih merupakan seni daripada ilmu eksak. Anda akan sering menemukan masalah yang menuntut kemampuan troubleshooting. Di sinilah kemampuan anda sebenarnya diuji. Pertama, anda harus memastikan bahwa network card dan drivernya terpasang dengan baik. Kedua, pastikan TCP/IP telah terpasang dan terhubung dalam satu subnet. Selanjutnya klien akan menghubungkan diri ke jaringan menggunakan account yang telah disediakan. Kegagalan koneksi dapat disebabkan berbagai hal. Bisa disebabkan hardware, maupun software. Faktor hardware antara lain Network card, kabel jaringan, konektor RJ45, Hub, atau memang mainboard komputer tersebut ternyata bermasalah. Di sisi lain anda harus memiliki soft skill tentang konsepsi TCP/IP dalam sebuah jaringan.

Prasyarat Pengetahuan

Sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya dipaparkan hal-hal apa saja yang harus anda ketahui ketika menghubungkan klien dan server dalam sebuah jaringan. Kuliah berseri ini hanya memfokuskan pada konfigurasi dan administrasi jaringan berbasis Windows 2000. Berbagai pengetahuan dasar yang perlu anda kuasai tidak dibahas di sini, penulis hanya menyediakan berbagai link yang sebaiknya anda pelajari terlebih dahulu. Pengetahuan yang sebaiknya anda kuasai adalah :
1. Instalasi Kartu Jaringan / Network Card
2. Konsep dan teori topologi jaringan
3. Dasar-dasar protokol TCP/IP
4. Teknik pengkabelan dalam jaringan

Prinsip Konfigurasi

Dalam sistem jaringan Windows terdapat 2 jenis mode jaringan :
• Peer to Peer atau Workgroup
Dalam sistem ini tidak terdapat server utama yang menjadi pengatur dan penyimpan konfigurasijaringan secara terpusat. Setiap komputer dapat berfungsi sebagai klien dan server sekaligus.
• Sistem Domain dengan Domain Controller
Merupakan sistem dimana terdapat server yang berfungsi menyimpan dan mengatur = konfigurasi jaringan. Server utama disebut sebagai Domain Controller. Dalam pelajaran ini kita hanya akan membahas sistem domain karena tujuan penggunaan Windows 2000 Server akan dapat dimaksimalkan apabila berfungsi sebagai Domain Controller. Prinsip utama konfigurasi jaringan baik sistem workgroup maupun domain pada dasarnya sama, yaitu :
1. Komputer dalam jaringan harus sudah dapat terkoneksi di level network, yaitu dapat mengirim dan membalas ping satu sama lain. Untuk mengetesnya digunaan utility ping dari command prompt :
2. Semua komputer dalam jaringan harus berada pada workgroup dan domain yang sama. Ini berarti antar komputer tersebut dapat saling terhubung satu sama lain dalam sebuha kelompok workgroup atau domain.
3. Setiap user sudah memiliki user account yang sesuai di DC. Dalam sistem domain maka setiap user yang akan mengakses sumber daya di jaringan haru sudah terdaftar namanya di DC. Ini untuk menjaga integrasi autentifikasi user dalam jaringan, sehingga tidak terdapat password dan user yang berbeda untuk setiap sumber daya yang ada.

(Bersambung........)